Pengukuran Intelegensi

Pengukuran Intelegensi

Tingkat intelegensi seseorang tidak dapat diketahui hanya berdasarkan perkiraan melalui pengamatan, melainkan harus diukur dengan menggunakan alat khusus yang dinamakan tes intelegensi atau Intelligence Quotient (IQ). Walgito (1997) (dalam Khadijah, 2009 : 92) mengemukakan bahwa orang yang dapat dipandang sebagai orang yang pertama menciptakan tes intelegensi adalah Binet.

Masyarakat umum seringkali menyamakan istilah IQ dengan intelegensi, padahal keduanya berbeda. Intelegensi adalah kemampuan umum yang dimiliki seseorang (kecerdasan individu sebenarnya yang sifatnya pembawaan/hereditas), sedangkan IQ adalah suatu ukuran tingkat kecerdasan seseorang. Alat yang dianggap paling akurat mengukur kecerdasan seseorang adalah tes IQ, yang tentu saja bila dilakukan secara benar dan dengan orang yang tepat (orang yang diukur kecerdasannya dan psikolog sebagai orang yang tepat melakukan tes IQ bagi seseorang). Hanya saja karena yang diukur adalah sesuatu yang sifatnya  tidak konkret, maka tes IQ tidak sepenuhnya dapat dipercaya sebagai penunjukan intelegensi seseorang.

Macam-macam tes intelegensi,antara lain:(1)Tes Binet Simon;(2)Brightness test atau tes Mosselon yaitu tes three words (tes 3 kata); (3) Telegram test, yaitu tes membuat berita dalam bentuk telegram; (4) Definitie, yaitu tes mendefinisikan sesuatu;
(5)Wiggly test,yaitu tes menyusun
kembali balok-balok kecil yang semula tersusun menjadi satu;
(6) Stenguest test, yaitu tes mengamati suatu benda sebaik-baiknya, lalu dirusak kemudian diminta membentuk kembali; (7) Absurdity test, yaitu tes mencari keanehan yang terdapat dalam suatu bentuk cerita;(8) Medallion test, yaitu tes menyelesaikan gambar yang belum jadi atau baru sebagian; (9)Educational test (scholastik test), yaitu tes yang biasanya diberikan di sekolah-sekolah.

Berdasarkan cara tes yang disebut tes binet-simon sebagai tes intelegensi yang pertama  muncul, memperhitungkan 2 hal dalam melakukan tes, yaitu :

(1)Umur Kronologis (Cronological Age atau Calender
Age
atau CA) yaitu umurseseorang sebagaimana yang
ditunjukkan dengan hari kelahirannya atau lamanya ia hidup sejak
tanggal lahirnya.

(2)Umur mental  (mental age disingkat MA) yaitu umur
kecerdasansebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil tes kemampuan
akademik.

Perbandingan kecerdasan itu = umur mental dibandingkan dengan umur kronologis.

Sehingga dapat dirumuskan :

IQ = (MA/CA) x 100%

Caranya :

(1) Berikan soal-soal yang sesuai tingkat umur;(2) Tiap pertanyaan (dalam soal) dinilai betul/salah; (3)Tentukan jumlah soal untuk tingkat umur;(4) Jumlahkan nilai tiap kelompok soal;
(5) Berikan soal-soal untuk umur dibawahnya, sehingga
soal terjawab; (6) Pada kelompok soal tingkat umur
yang sudah terjawab kita hentikan;
(7) Berikan pertanyaan dari soal untuk umur di atasnya, pada saat anak tersebut tidak dapat menjawab semua pertanyaan, baru dihentikan;(8) Nilai jawaban yang betul kita jumlahkan, itulah umur kecerdasan (MA);(9) Hasil angka akhir setelah dihitung dengan rumus, itulah IQ.

Angka akhir tersebut disesuaikan dengan
kategori IQ anak atas pedoman Simon,yaitu :

Normal   =  90 – 110

Cerdas   =  120

Superior =  130

Gefsted/genius > 140

Debil    = 60 – 79

Embisil = 40 – 55

Idiot    =  30 / 25

 

***SEMOGA BERMANFAAT***

Tinggalkan komentar